PERTEMUAN DENGAN-MU

Pertemuan denganmu
di penghujung malam
adalah penyatuan jiwa
yang karam di malam-malam panjang
yang lalu
kasihku
saat pertama cintamu
memancar
menyusuri lorong-lorong sukmaku
semakin dahaga
binar sinarmu
memeluk raga dalam sujudku
air mata
menghantar rinduku
padamu, menyatu
ROBBII....

DALAM KENANGANMU BAPAK..

DALAM KENANGANMU BAPAK

Kenangan bersamamu saat kecilku

menari dalam pandang

demikian mengharu sukmaku

melintas kembali begitu indah saat kau hantar

tidurku dengan dongeng-dongeng mmbingkai hati

sang kancil yg cerdik

menghipnotisku hingga kini

bahkan kuulang bahagia ini pd anak-anakku, cucumu

Bapak

kala tertuang tulis ini hangat mengalir air mata

saat teringat kau gendong aku menyusur papan-papan rel kereta sepanjang budi asih

sekedar beri bahagia saat tak cukup uang untuk kau belikan hadiah

ketika dengan bangga ku katakan, “bapak aku juara satu”

tak habis kasih kauberi kembali kuingat saat kaujahit

karung terigu yg telah kaurendam berhari-hari untuk kau jadikan

baju karate-ku karena tak cukup uang untuk membeli

Bapak

semua kenangan masih tersimpan dalam bingkai emas hatiku

tak ada yang bisa kuberi di usia senjamu kini

selain doa-doa di setiap sujudku

رب اغفرلي ولي ولوالدي وارحمهما كما ربياني صغيرا
"Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa ayah serta ibuku, kasihanilah mereka sebagaimana kasih mereka padaku sewaktu aku masih kecil"

Tak ada lagi

Aku hanya ingin mengatakan
padamu kekasihku...
tak ada lagi yang kucari
tempat labuhan singgah
tak lagi ada langkah seiring
menyisir
tak ada lagi rupa tempatku
memandang
tak lagi ada tempat rindu berpeluk
tak ada lagi
dan tak lagi ada
tempatku berserah seluruh penat
لا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إلاّ بِاللهِ الْعَليِّ الْعَظيمِ
اِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي ِﷲِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

19 tahun

anandaku
besarlah sudah kau, Nak
19 th sudah
tak terasa
baru kemarin rasanya ibu
mendongeng sang kancil
kesukaanmu,menghantarmu tidur
baru kemarin rasanya ibu
hantarkan kali pertama
kau belajar d taman kanak-kanak
kini jejak langkahmu tak lagi
selalu dalam tuntunan ibu
sedikit demi sedikit ibu
lepas kau
meski tiap langkahmu
air mata dalam doa deras mengalir tak henti untukmu
tetaplah menjadi bintang
di hati kami
seperti nama yang kami prasastikan untukmu
melangkahlah, Nak...
raihlah bintang meski jauh di sana
tetaplah menjadi bintang
kebanggaan kami
Allah akan menuntunmu
Allah bersamamu.....
MOHAMMAD NAJMI MUJADDID DINDASHWARA

Ibu

ibu
dalam renta dan lelah
dalam kemelut panjang membingkai usia
kau tetap tegar
langkah tertatih tak lagi 
sigap arungi hidup
tak surutkan angan
inginkan peluk bahagia
menuai cinta yang bertahun kausemai
ibu..
doa yang kaubaluri di setiap desah
untuk kami
bukti cinta keabadian
ibu
maaf kami
belum apa-apa
belum beri bahagia
belum beri cinta
setulus keabadian cintamu
belum beri doa
seperti doamu yang tak berbatas
ibu
64 tahun dalam senja usiamu
kami beri cinta kasih yang belum bisa
beriring cinta kasihmu

Dalam lelapmu, Nak

dan malam senyap
hening
kukecup kening di lelapnya
baluri doa segenap jiwa
rentang langkah panjang kan dilalui
merentas jalan terjal
tidurlah, Nak...
esok bila kauterjaga
bisiki hatimu....
aku bersama Nya

(tuk anandaku MOHAMMAD SIDRA YOROSHI DINDASHWARA)

PERGILAH Nak..DIA MENJEMPUT !

Anakku..
jjika kau merasa lelah
pergilah
kami ikhlas melepas
meski kami teramat mencintaimu
tapi Sang Kholik lebih mencintaimu
jangan beratkan langkah
karena derasnya air mata mengiring
pergilah, anakku...
tak kan putus doa menyertai
anakku..
di seluruh ruang hati kami
ananda kan selalu ada

(selamat jalan muhammad hafiz alfian)

Anakku

Dan waktu pun berjalan
sebelas tahun
tak terasa
doa kami sepanjang hayat

(utk anakku Moh. Barj Lazuardi Dindashwara)

Atas kehendak-Nya

bukan tidak ada apa-apa
tapi tidak apa-apa
jika hijau mulai menguning
dan yang bernas mulai meranggas
Bukan tidak ada apa-apa
tapi tidak apa-apa
jika hujan mulai menyapa bumi
menghijaukan yang kuning
membernaskan yang meranggas
Sang Maha 
berkehendak
maka
jadilah
tidak apa-apa
semua milik-Nya

sulungku

sulungku Mohammad Najmi Mujaddid Dindashwara
dua puluh th
usiamu,
berlindunglah selalu pada- Nya
iringi setiap langkahmu dg asma-Nya

ibu — 

IBU

IBU..
kali ini aku sangat bahagia, bisa membuatmu tertawa
setelah air mata rindumu mengiris bathin
akan harapmu kembalikan belahan jiwamu seperti dulu
kami kecil
dalam asuh dan pelukmu
maaf jika kami sering tak pahami
maaf jika kami tak bisa seperti kecil dulu
sejuk air mata rindumu membasuh penat hari-hariku
Tuhan, beri kami waktu lebih lama bersama